LAPORAN HOME VISIT DESA SAMBARA ASI KECAMATAN KAPOIALA KABUPATEN KONAWE
DUSUN I ( PUUSULI )
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan
kesehatan di masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa
ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka
ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, member bayi dan balita Kapsul
Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti
membuang samapah pada tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua
perilaku kesehatan.
PHBS
di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di
Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang
melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah Tangga.
Kegiatan PHBS yang akan saya lakukan
akan lebih mengkhususkan pada pembinaan keluarga dalam skala kecil, dimana
rumah tangga yang akan dijadikan keluarga binaan
adalah sebanyak 2 keluarga yang akan dijadikan sampel dan diharapkan
dapat menjadi contoh bagi keluarga lain
yang ada di Kecamatan Kapoiala pada umumnya dan pada khususnya di Desa Sambara
Asi.
Dari 10 indikator PHBS yang meliputi
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, Memberi ASI ekslusif, Menimbang bayi dan
balita, Menggunakan air bersih, Mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun, Menggunakan jamban sehat, Memberantas jentik di rumah, Makan buah dan sayur setiap hari,
Melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan Tidak merokok di dalam rumah. Nantinya akan
menghasilkan tingkatan-tingkatan PHBS dengan warna yang berbeda-beda tergantung
dari Indikator PHBS yang terpenuhi.
Kurangnya indikator PHBS yang
terpenuhi bagi sebuah rumah tangga akan menjadi masalah jika tidak dilakukan usaha-usaha promosi kesehatan.
Usaha-usaha promosi kesehatan yang akan
dilakukan dapat meliputi penyuluhan maupun action di lapangan sehingga
keluarga yang akan menjadi binaan dalam kegiatan home visit akan menyadari dengan
baik tentang PHBS tatanan rumah tangga. Keluarga yang menjadi binaan
merupakan keluarga yang terpilih secara random dan dilihat tingkatan PHBS yang
tidak terpenuhi dari keluarga tersebut.
Dan kegiatan pembinaan
PHBS pada rumah tersebut akan lebih mengfokuskan pada perubahan indikator yang masih kurang pada rumah
tersebut.
Oleh karena itu, saya memilih rumah yang
akan saya jadikan objek kegiatan PHBS dikarenakan kondisi keluarga yang
kondusif dan menerima masukan yang akan diberikan untuk memenuhi indikator
PHBS, dan melihat dari kondisi rumah yang memungkinkan pada perubahan
sanitasi lingkungan.
B.
TUJUAN
Adapun
tujuan dari kegiatan home visit (rumah binaan) dengan indikator PHBS yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui seberapa besar Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dari keluarga yang akan
menjadi binaan dalam kegiatan home visit yang ada di Desa Sambara Asi Kecamatan Kapoiala Kabupaten Konawe.
2. Untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi keluarga
binaan dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan
edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pemberdayaan masyarakat sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalahnya sendiri,
dalam tatanan rumah tangga, sehingga
tercipta peningkatan indikator warna PHBS dari keluarga tersebut.
3. Untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi
diri dari ancaman penyakit serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
4. Untuk
mengetahui pola hidup dan kebiasaan hidup
anggota keluarga yang di jadikan sebagai keluarga binaan apakah sesuai
dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS ) atau tidak dan menjalin hubungan
silaturahmi yang baik dengan keluarga binaan.
II. RANCANGAN KEGIATAN
A. Lokasi dan Waktu Kegiatan
Kegiatan
Home visit ini dilakukan
oleh Mahasiswa PBL II Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo dan terletak di Dusun I (Puusuli) Desa Sambara Asi
Kecamatan Kapoiala Kabupaten konawe. Waktu kegiatan home visit dilakukan pada tanggal 5 Desember – 13
Desember 2013.
B.
Objek
Kegiatan
Dalam kegiatan home visit ini
objeknya adalah keluarga yang
berada di Dusun I (Puusuli) Desa Sambara Asi Kecamatan
Kapoiala Dalam kegiatan home visit ini
yang menjadi sample adalah warga Desa Sambara Asi yang bertempat tinggal di Dusun I (Puusuli) yaitu
pada Bapak Rasit (Suami), Mariam (istri), dan Bapak Samiun Ali (Suami),
Ndepule (Istri) . Alasan pemilihan kriteria tersebut adalah dikarenakan kondisi
rumah
ibu tersebut tidak memenuhi
kesepuluh indikator PHBS rumah tangga dan dirasa lebih mudah untuk memberikan masukan dan
pendapat untuk dijadikan desa rumah pembinaan
dalam kegiatan home visit. Dan juga
kondisi kedua rumah tangga tersebut hanya
mencapai tingkatan indicator dengan
level warna kuning, artinya hanya ada 6 indikator
PHBS yang dipenuhi.
C.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
hasil identifikasi masalah yang saya
temukan setelah melakukan wawancara
dengan cara pendekatan kepada kepala keluarga yang akan menjadi objek kegiatan
home visit adalah sebagai berikut :
1. Ibu
mariam ( istri ) dan Rasit ( suami)
a) Menggunakan
jamban sehat
b) Kebiasaan
menggantung pakaian
c) Makan
Buah dan Sayur
2. Ibu
Ndepule (istri) dan Samiun Ali (suami)
a) Kebiasaan
menutup sisa makanan
b) Kebersihan
lingkungan rumah
c) Makan
buah dan sayur setiap hari
d) Kebiasaan
merokok di dalam rumah
D.
Penentuan
Prioritas Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, dapat
dirumuskan prioritas masalah PHBS tatanan
rumah tangga di keluarga binaan home visit Dusun I (Puusuli) Desa Sambara Asi
Kecamata Kapoiala , sebagai berikut:
1. Ibu
mariam ( istri ) dan Rasit ( suami)
a) Menggunakan
jamban sehat
b) Kebiasaan
menggantung pakaian
2. Ibu Ndepule (istri) dan Samiun Ali (suami)
a) Kebiasaan
menutup sisa makanan
b) Kebersihan
lingkungan rumah
c) Kebiasaan
merokok di dalam rumah
Sedangkan untuk gambaran secara umum akan kegiatan home
visit yang akan dilakukan pada kedua
rumah tangga tersebut adalah :
Melakukan penilaian tentang PHBS
|
Melakukan
pengamatan
1. menanyakan sikap
2. mengamati tindakan
|
Pemberian
pengetahuan tentang PHBS
|
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pemberian penyuluhan
Penyuluhan
kesehatan diberikan berdasarkan hasil penentuan prioritas masalah dari kedua
rumah kepala keluarga tersebut. Kegiatan penyuluhan yang diberikan kepada kedua
rumah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ibu
mariam ( istri ) dan Rasit ( suami)
a) Untuk
kegiatan penyuluhan tentang jamban yang sehat,
Saya hanya memprioritaskan pada pengetahuan tentang bagaimana jamban
yang sehat sehingga tidak menimbulkan bau di rumah tersebut yang dimana
jambannya itu berada di dekat dapur.
Kegiatan ini saya lakukan pada saat kunjungan kedua dirumah yang bersangkutan
b) Untuk
kebiasaan menggantung pakaian saya lakukan penyuluhan dengan melihat langsung
pakaian yang di gantung di dalam dan di luar kamar, hal ini saya lakukan dengan
memberikan pengetahuan betapa pentingnya tidak menggantung pakaian sehingga
tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk. Kegiatan ini saya lakukan pada
kunjungan kedua di rumah yang bersangkutan.
2. Ibu Ndepule (istri) dan Samiun Ali (suami)
a) Untuk
kegiatan penyuluhan tentang kebiasaan menutup sisa makanan di atas meja,saya
memprioritaskan pada pengetahuannya dan itu saya lakukan pada saat kita
melakukan makan siang bersama keluarga
binaan.
b) Untuk
kegiatan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan rumah ini saya lakukan dengan
memprioritaskan pada betapa pentingnya
kebersihan lingkungan dan menggambarkan tentang pola kehidupan sebab dan akibat
dari kurang bersihnya pekarangan yang dapat menjadi sarang penyakit., hal ini
saya lakukan pada saat kunjungan pertama dimana si ibu sedang menyapu di
halaman rumah
c) Menggambarkan
tentang bahaya merokok di dalam rumah dimana Samiun Ali( suami ) umurnya sudah
tua sehingga sangat berbahaya bagi kesehatannya apalagi merokok di dalam rumah,
kegiatan ini saya lakukan pada saat kunjungan yang kedua kalinya.
B. Pengamatan
Objek kegiatan
Pengamatan objek
dilakukan setelah diberikan intervensi non fisik dan dilihat seberapa besar
tingkat pemahaman objek tentang PHBS dan kemauan untuk melakukan tindakan
tersebut.
1. Ibu mariam ( istri )
dan Rasit ( suami)
a) Pengamatan
tindakan yang dilakukan selama beberapa hari setelah melakukan penyuluhan
kesehatan dengan keadaan jamban dengan melihat tindakan tentang pengetahuan
yang telah di berikan
b) Pengamatan
selama beberapa hari untuk melihat
perubahan tindakan dari ibu tersebut dan melihat keberhasilan program
penyuluhan yang dilakukan secara intens tanpa bertanya, akan tetapi dengan
hanya datang berkunjung dan melakukan pendekatan secara persuasive kepada
keluarga tersebut.
2. Ibu Ndepule (istri)
dan Samiun Ali (suami)
a) Pengamatan
tindakan yang dilakukan selama beberapa hari setelah melakukan penyuluhan
kesehatan dengan melihat tindakan tentang pengetahuan yang telah di berikan
b) Pengamatan
selama beberapa hari untuk melihat
perubahan tindakan dari ibu tersebut dan melihat keberhasilan program
penyuluhan yang dilakukan secara intens tanpa bertanya, akan tetapi dengan
hanya datang berkunjung dan melakukan pendekatan secara persuasive kepada
keluarga tersebut
C.
Melakukan
Evaluasi
Penilaian terhadap perilaku PHBS dilakukan setelah diberikan intervensi non
fisik dan dilihat indikator keberhasilan
melalui perubahan perilaku dengan adanya peningkatan level warna PHBS. Proses kegiatan evaluasi
meliputi pendekatan langsung kepada keluarga binaan dan melihat perubahan
perilaku yang di lakukan oleh keluarga binaan ( home visit )
D.
Penilaian
perubahan
Perubahan dinilai
berdasarkan pengamatan yang dihasilkan
perilaku keluarga binaan yang didalam pengamatan yang paling di perhatikan
adalah sikap dan tindakan. Intervensi
dikatakan berhasil apabila keluarga binaan dalam kegiatan home visit telah mau dalam hal melakukan tindakan
dari masalah indikator yang kurang pada keluarga tersebut. Penilaian perubahan
tersebut dapat kita lihat sebagai berikut
:
1. Ibu
mariam ( istri ) dan Rasit ( suami)
Pembinaan yang
dilakukan kepada ibu mariam tentang kebersihan
jamban dan kebiasaan menggantung pakaian
cukup baik dimana dari pengetahuan yang di berikan dapat di lakukan sampai dengan tahap tindakan. Artinya ada perubahan perilaku untuk 2 kategori indikator ini, Dari kegiatan PBL I sebelumnya yang dilakukan
oleh mahasiswa Jurusan Kesehatan
Masyarakat di Desa Sambara Asi Kecamatan kapoiala mengindikasikan bahwa untuk keluarga ibu
Mariam mendapatkan kategori cukup untuk PHBS tatanan rumah tangga dikarenakan hanya memenuhi 6 kriteria dari indikator PHBS yang ada.
2. Ibu
Ndepule (istri) dan Samiun Ali (suami)
Pembinaan yang dilakukan kepada ibu ndepule
tentang kebiasaan menutup sisa makanan cukup baik dimana dari pegetahuan yang
di berikan kepada ibu dapat di terapkan dalam kebiasaanya sehari padahal kalau
kita lihat dari segi umurnya ibu Ndepule sudah cukup tua begitu pula dengan
suaminya ( samiun Ali ) dimana mereka hanya
tinggal berdua dalam rumah yang sangat sederhana tanpa satupun anaknya
yang menemani,terus dari segi kebersihan lingkungan rumah ibu Ndepule
sangat rajin orangnya dimana kerjaanya
setiap pagi dan sore yaitu menyapu di sekeliling rumahnya hal itu, disamping untuk menjaga kebersihan sekeliling
rumah juga untuk berolahraga yang dimana dulunya ibu Ndepule dan Samiun Ali
adalah pekerja keras ungkapnya Ibu Ndepule. Sedangkan untuk kategori yang
ketiga yaitu kebiasaan merokok didalam ruangan atau rumah yang dimana dilakukan
oleh sang suami (Samiun Ali),saya kurang berhasil dimana pada saat saya
melakukan penyuluhan yaitu memberikan pengetahuan tentang bahaya rokok pak Samiun
Ali selalu menjawab iya akan tetapi
setiap saya berkunjung kerumahnya selalu saya dapatkan merokok di dalam rumah
salah satu faktor yang menjadi kendalanya yaitu dengan kondisi pak Samiun ali
yang sudah begitu tua dimana dimana
bapak tidak mampu lagi berdiri lebih lama dan rokok juga di jadikan untuk
menahan rasa ngantuknya dimana kalau tidak merokok dalam sehari beliau
tidur terus kerjanya.
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
kegiatan home visit yang saya lakukan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut
:
1.
Kegiatan home visit yang dilakukan di
keluarga ibu dikatakan berhasil dikarenakan
adanya perubahan perilaku untuk pembinaa yang menjadi prioritas masalah yaitu terjadi perubahan
kategori indikator dari berkategori cukup menjadi baik.
2.
Kegiatan home visit yang dilakukan di
keluarga ibu Ndepule dikatakan kurang berhasil
dikarenakan adanya satu kategori
yang belum dilakukan oleh keluarga binaan dimana dari kategori yang saya
tetapkan yaitu adanya perubahan kategori indikator dari berkategori cukup menjadi baik.
B.
Rekomendasi
Mengacu pada
kegiatan home visit yang telah saya lakukan, maka rekomendasi yang dapat saya ajukan yaitu :
1. Diharapkan
pada keluarga yang menjadi pembinaan dalam kegiatan home visit agar menjadi panutan bagi keluarga lain sehingga
tercipta kelompok masyarakat yang memiliki
kategori PHBS baik.
2. Diharapkan
agar peningkatan PHBS dapat menjadi acuan bagi pemerintah setempat dalam hal
pengembangan sistem kesehatan baru untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.