Minggu, 22 Desember 2013

LAPORAN HOME VISIT DUSUN I ( puusuli ) DESA SAMBARA ASI KECAMATAN KAPOIALA



LAPORAN HOME VISIT DESA SAMBARA ASI KECAMATAN KAPOIALA KABUPATEN KONAWE
DUSUN I ( PUUSULI )


I.  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)  adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan  dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat.
 PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan  beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam  beryodium, member bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan  seperti membuang samapah pada tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah  tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.  
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah  tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta  berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.   PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah  Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah  Tangga.  
Kegiatan PHBS yang akan saya lakukan akan lebih mengkhususkan pada pembinaan keluarga dalam skala kecil, dimana rumah tangga yang akan dijadikan keluarga  binaan  adalah sebanyak 2 keluarga yang akan dijadikan sampel dan diharapkan dapat  menjadi contoh bagi keluarga lain yang ada di Kecamatan Kapoiala pada umumnya dan pada khususnya di Desa Sambara Asi.
Dari 10 indikator PHBS yang meliputi Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,  Memberi ASI ekslusif, Menimbang bayi dan balita, Menggunakan air bersih, Mencuci  tangan dengan air bersih dan sabun, Menggunakan jamban sehat, Memberantas jentik di  rumah, Makan buah dan sayur setiap hari, Melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan Tidak  merokok di dalam rumah. Nantinya akan menghasilkan tingkatan-tingkatan PHBS dengan warna yang berbeda-beda tergantung dari Indikator PHBS yang terpenuhi.  Kurangnya  indikator PHBS yang terpenuhi bagi sebuah rumah tangga akan menjadi masalah jika tidak  dilakukan usaha-usaha promosi kesehatan.
Usaha-usaha promosi kesehatan yang akan dilakukan dapat meliputi penyuluhan  maupun action di lapangan sehingga keluarga yang akan menjadi binaan dalam kegiatan  home visit akan menyadari dengan baik tentang PHBS tatanan rumah tangga.   Keluarga yang menjadi binaan merupakan keluarga yang terpilih secara random  dan dilihat tingkatan PHBS yang tidak terpenuhi dari keluarga tersebut.  Dan kegiatan  pembinaan PHBS pada rumah tersebut akan lebih mengfokuskan pada perubahan indikator  yang masih kurang pada rumah tersebut.
Oleh karena itu, saya memilih rumah yang akan saya jadikan objek kegiatan PHBS dikarenakan kondisi keluarga yang kondusif dan menerima masukan yang akan diberikan untuk memenuhi indikator PHBS,  dan melihat dari  kondisi rumah yang memungkinkan pada perubahan sanitasi lingkungan.



B.     TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan home visit (rumah binaan) dengan  indikator PHBS  yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui  seberapa besar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dari keluarga  yang akan menjadi binaan dalam kegiatan home visit yang ada di Desa Sambara Asi  Kecamatan Kapoiala Kabupaten Konawe. 
2.      Untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi  keluarga  binaan  dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan  melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui  pemberdayaan masyarakat sebagai  suatu upaya untuk membantu masyarakat  mengenali dan mengetahui masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga,  sehingga tercipta peningkatan indikator warna PHBS dari keluarga tersebut.
3.      Untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu  melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta  berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
4.      Untuk mengetahui pola hidup dan kebiasaan hidup  anggota keluarga yang di jadikan sebagai keluarga binaan apakah sesuai dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS ) atau tidak dan menjalin hubungan silaturahmi yang baik dengan keluarga binaan.




II.      RANCANGAN KEGIATAN
A.    Lokasi dan Waktu Kegiatan 
Kegiatan Home visit  ini  dilakukan  oleh Mahasiswa  PBL II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo dan terletak  di Dusun I (Puusuli) Desa Sambara Asi Kecamatan Kapoiala Kabupaten konawe. Waktu kegiatan home visit  dilakukan pada tanggal 5 Desember – 13 Desember 2013.

B.     Objek Kegiatan
Dalam  kegiatan home visit  ini  objeknya adalah  keluarga yang berada di  Dusun  I (Puusuli) Desa Sambara Asi Kecamatan Kapoiala  Dalam kegiatan home visit ini yang menjadi sample adalah warga Desa Sambara Asi  yang bertempat tinggal di Dusun I (Puusuli) yaitu pada  Bapak Rasit (Suami),  Mariam (istri), dan Bapak Samiun Ali (Suami), Ndepule (Istri) . Alasan pemilihan kriteria tersebut adalah dikarenakan kondisi  rumah  ibu tersebut  tidak memenuhi kesepuluh indikator PHBS rumah tangga dan dirasa  lebih mudah untuk memberikan masukan dan pendapat untuk dijadikan desa rumah  pembinaan dalam kegiatan home visit.  Dan juga kondisi kedua rumah tangga tersebut  hanya mencapai tingkatan indicator  dengan level warna kuning, artinya hanya ada 6  indikator PHBS yang dipenuhi.

C.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah  yang saya temukan setelah melakukan  wawancara dengan cara pendekatan kepada kepala keluarga yang akan menjadi objek kegiatan home visit adalah sebagai berikut :


1.      Ibu mariam ( istri ) dan Rasit ( suami)
a)      Menggunakan jamban sehat  
b)      Kebiasaan menggantung pakaian  
c)      Makan Buah dan Sayur
2.      Ibu Ndepule (istri) dan Samiun Ali (suami)
a)      Kebiasaan menutup sisa makanan  
b)      Kebersihan lingkungan rumah
c)      Makan buah dan sayur setiap hari
d)     Kebiasaan merokok di dalam rumah

D.    Penentuan Prioritas Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, dapat dirumuskan prioritas masalah PHBS  tatanan rumah tangga di keluarga binaan home visit Dusun I (Puusuli) Desa Sambara Asi Kecamata Kapoiala , sebagai berikut:
1.      Ibu mariam ( istri ) dan Rasit ( suami)
a)      Menggunakan jamban sehat
b)      Kebiasaan menggantung pakaian
2.   Ibu Ndepule (istri) dan Samiun Ali (suami)
a)      Kebiasaan menutup sisa makanan
b)      Kebersihan lingkungan rumah
c)      Kebiasaan merokok di dalam rumah
Sedangkan untuk gambaran secara umum akan kegiatan home visit yang akan  dilakukan pada kedua rumah tangga tersebut adalah :
Melakukan penilaian tentang PHBS
Melakukan pengamatan
1. menanyakan sikap
2. mengamati tindakan
Pemberian pengetahuan tentang PHBS
                                                                                             
                                                                                        


III.  PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Pemberian penyuluhan
Penyuluhan kesehatan diberikan berdasarkan hasil penentuan prioritas masalah dari kedua rumah kepala keluarga tersebut. Kegiatan penyuluhan yang diberikan kepada kedua rumah tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Ibu mariam ( istri ) dan Rasit ( suami)
a)      Untuk kegiatan penyuluhan tentang jamban yang sehat,  Saya hanya memprioritaskan pada pengetahuan tentang bagaimana jamban yang sehat sehingga tidak menimbulkan bau di rumah tersebut yang dimana jambannya itu berada di dekat  dapur. Kegiatan ini saya lakukan pada saat kunjungan kedua dirumah yang bersangkutan
b)      Untuk kebiasaan menggantung pakaian saya lakukan penyuluhan dengan melihat langsung pakaian yang di gantung di dalam dan di luar kamar, hal ini saya lakukan dengan memberikan pengetahuan betapa pentingnya tidak menggantung pakaian sehingga tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk. Kegiatan ini saya lakukan pada kunjungan kedua di rumah yang bersangkutan.
2.  Ibu Ndepule (istri) dan Samiun Ali (suami)
a)      Untuk kegiatan penyuluhan tentang kebiasaan menutup sisa makanan di atas meja,saya memprioritaskan pada pengetahuannya dan itu saya lakukan pada saat kita melakukan makan siang  bersama keluarga binaan.
b)      Untuk kegiatan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan rumah ini saya lakukan dengan memprioritaskan pada  betapa pentingnya kebersihan lingkungan dan menggambarkan tentang pola kehidupan sebab dan akibat dari kurang bersihnya pekarangan yang dapat menjadi sarang penyakit., hal ini saya lakukan pada saat kunjungan pertama dimana si ibu sedang menyapu di halaman rumah
c)      Menggambarkan tentang bahaya merokok di dalam rumah dimana Samiun Ali( suami ) umurnya sudah tua sehingga sangat berbahaya bagi kesehatannya apalagi merokok di dalam rumah, kegiatan ini saya lakukan pada saat kunjungan yang kedua kalinya.

B.  Pengamatan Objek kegiatan
     Pengamatan objek dilakukan setelah diberikan intervensi non fisik dan dilihat seberapa besar tingkat pemahaman objek tentang PHBS dan kemauan untuk melakukan tindakan tersebut.
   1. Ibu mariam ( istri ) dan Rasit ( suami)
a)      Pengamatan tindakan yang dilakukan selama beberapa hari setelah melakukan penyuluhan kesehatan dengan keadaan jamban dengan melihat tindakan tentang pengetahuan yang telah di berikan
b)      Pengamatan selama beberapa hari  untuk melihat perubahan tindakan dari ibu tersebut dan melihat keberhasilan program penyuluhan yang dilakukan secara intens tanpa bertanya, akan tetapi dengan hanya datang berkunjung dan melakukan pendekatan secara persuasive kepada keluarga tersebut.
                                                                                
2. Ibu Ndepule (istri) dan Samiun Ali (suami)
a)      Pengamatan tindakan yang dilakukan selama beberapa hari setelah melakukan penyuluhan kesehatan dengan melihat tindakan tentang pengetahuan yang telah di berikan
b)      Pengamatan selama beberapa hari  untuk melihat perubahan tindakan dari ibu tersebut dan melihat keberhasilan program penyuluhan yang dilakukan secara intens tanpa bertanya, akan tetapi dengan hanya datang berkunjung dan melakukan pendekatan secara persuasive kepada keluarga tersebut


C.                   Melakukan Evaluasi
Penilaian  terhadap perilaku PHBS  dilakukan setelah diberikan intervensi non fisik  dan dilihat indikator keberhasilan melalui perubahan perilaku dengan adanya peningkatan  level warna PHBS. Proses kegiatan evaluasi meliputi pendekatan langsung kepada keluarga binaan dan melihat perubahan perilaku yang di lakukan oleh keluarga binaan ( home visit ) 
                                                                                                                 
D.                   Penilaian perubahan
Perubahan dinilai berdasarkan pengamatan yang  dihasilkan perilaku keluarga binaan yang didalam pengamatan yang paling di perhatikan adalah sikap  dan tindakan. Intervensi dikatakan berhasil apabila keluarga binaan dalam kegiatan home  visit telah mau dalam hal melakukan tindakan dari masalah indikator yang kurang pada keluarga tersebut. Penilaian perubahan tersebut dapat kita lihat  sebagai berikut :

1.      Ibu mariam ( istri ) dan Rasit ( suami)
Pembinaan yang dilakukan kepada ibu mariam  tentang kebersihan jamban dan kebiasaan  menggantung pakaian cukup baik dimana dari pengetahuan yang di berikan dapat di lakukan  sampai dengan tahap tindakan. Artinya  ada perubahan perilaku untuk  2 kategori  indikator ini,  Dari kegiatan PBL I sebelumnya yang dilakukan oleh  mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat di Desa Sambara Asi Kecamatan kapoiala  mengindikasikan bahwa untuk keluarga ibu Mariam  mendapatkan kategori  cukup untuk PHBS tatanan rumah tangga    dikarenakan hanya memenuhi 6  kriteria dari indikator PHBS yang ada.
 
2.      Ibu Ndepule (istri) dan Samiun Ali (suami)
     Pembinaan yang dilakukan kepada ibu ndepule tentang kebiasaan menutup sisa makanan cukup baik dimana dari pegetahuan yang di berikan kepada ibu dapat di terapkan dalam kebiasaanya sehari padahal kalau kita lihat dari segi umurnya ibu Ndepule sudah cukup tua begitu pula dengan suaminya ( samiun Ali ) dimana mereka hanya  tinggal berdua dalam rumah yang sangat sederhana tanpa satupun anaknya yang menemani,terus dari segi kebersihan lingkungan rumah ibu Ndepule sangat  rajin orangnya dimana kerjaanya setiap pagi dan sore yaitu menyapu di sekeliling rumahnya hal itu,  disamping untuk menjaga kebersihan sekeliling rumah juga untuk berolahraga yang dimana dulunya ibu Ndepule dan Samiun Ali adalah pekerja keras ungkapnya Ibu Ndepule. Sedangkan untuk kategori yang ketiga yaitu kebiasaan merokok didalam ruangan atau rumah yang dimana dilakukan oleh sang suami (Samiun Ali),saya kurang berhasil dimana pada saat saya melakukan penyuluhan yaitu memberikan pengetahuan tentang bahaya rokok pak Samiun Ali  selalu menjawab iya akan tetapi setiap saya berkunjung kerumahnya selalu saya dapatkan merokok di dalam rumah salah satu faktor yang menjadi kendalanya yaitu dengan kondisi pak Samiun ali yang  sudah begitu tua dimana dimana bapak tidak mampu lagi berdiri lebih lama dan rokok juga di jadikan untuk menahan rasa ngantuknya dimana kalau tidak merokok dalam sehari beliau tidur  terus kerjanya.

IV.  PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari kegiatan home visit yang saya lakukan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Kegiatan home visit yang dilakukan di keluarga ibu dikatakan berhasil  dikarenakan adanya perubahan perilaku untuk pembinaa yang menjadi  prioritas masalah yaitu terjadi perubahan kategori indikator dari berkategori cukup  menjadi baik.
2.      Kegiatan home visit yang dilakukan di keluarga ibu Ndepule dikatakan kurang berhasil  dikarenakan  adanya satu kategori yang belum dilakukan oleh keluarga binaan dimana dari kategori yang saya tetapkan yaitu adanya perubahan kategori indikator dari berkategori cukup  menjadi baik.

B.     Rekomendasi
Mengacu pada kegiatan  home visit yang telah saya    lakukan, maka rekomendasi  yang dapat saya ajukan yaitu :
1.      Diharapkan pada keluarga yang menjadi pembinaan dalam kegiatan home visit agar  menjadi panutan bagi keluarga lain sehingga tercipta kelompok masyarakat yang  memiliki kategori PHBS baik.
2.      Diharapkan agar peningkatan PHBS dapat menjadi acuan bagi pemerintah setempat  dalam hal  pengembangan sistem kesehatan baru untuk meningkatkan derajat  kesehatan masyarakat.



                   
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar