Rabu, 19 Maret 2014

Manajemen Logistik

                     MANAJEMEN LOGISTIK
                
                         
OLEH
         AMURAJI
        F1D211057
      ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

            FAKULTAS  KESEHATAN   MASYARAKAT
UNIVERSITAS  HALU OLEO
 KENDARI
 2014




“RESUME MANAJEMEN LOGISTIK”

·         Pengertian Manajemen Logistik
Manajemen logistik adalah unik karena ia merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang terua tetapi juga termuda .Aktivitas logistik(lokasi fasilitas,transportasi,inventarisasi,informasi dan pengurusan  dan penyimpanan) telah dilaksanakan orang semenjak awal spesialisasi komersil .Sulit untuk dapat membayangkan sesuatu pemasaran atau manufakturing yang tidak membutuhkan sokongan logistik Baharunya logistik adalah berasal dari pendekatan yang sama sekali berbeda dan terpadu terhadap manajemen yang mulai munculselama tahun-tahun 1950-an . Tanggung jawab utama menejer logisttik adalah merencanakan dan mengelola suatu sistem operasi yang mampu mencapai sasaran. Dalam tanggung jawab perencanaan dan pengelolaan yang luas ini, terdapat banyak sekaligus yang komplek dan mendetail. Ciri-ciri utama logistik adalah integrasi berbagai dimensi dan tutntutan terhadap pemindahan (movement) dan penyimpanan (storage) yang strategis.
·         Kearah Logistik Terpadu
Sebelum tahun 1950, perusahaan2 biasanya menangani proses manajemen logistik secara terpisah2. Walaupun banyak pengarang mengakui yang mendasar dari logistik terhadap pemasaran dan manufacturing,  namun belum ada konsep manajerial yang dformal dan terpadu. Sejak awal revolusi industri, kemampuan bangsa kita untuk membuat ( product) dan memasarkan barang secara masal, jauh melampaui kemampuan kita untuk mendistribusikannya secara masal. Kemajuan konsep pemasaran memperburuk kekacauan operasi logistik.
Prioritas masalah modern adalah :
1.      Pengembangan barang merek yang luas,
2.      Menjual prodak yang identik melalui berbagai saluran pemasaran dan jenis pengecer yang berbeda.
3.      Penawaran yang luas untuk prodak berikut jasa-jasa yang digabungkan untuk menciptakan kebutuhan bagi pendekatan yang baru dan murah untuk memberikan sekongan fisik bagi pemasaran

Pada tahun 1956 dan 1965 dasa warsa kristalisasi.
Periode diatas adalah konsep logistik terpadu setelah bertahun-tahun lamanya relatif kabur dengan adanya 4 perkembangan besar menunjang kristalisasi :
1.      Perkembangan analisis total biaya
2.      Perkembangan pendekatan sistem
3.      Meningkatnya perhatian terhadap pelayanan bagi nasabah
4.      Perbaikan perhatian terhadap saluran distribusi

1.      Pekembangan analisis total biaya pada tahun 1956, suatu studi khusus mengenai ekonomi – angkutan – udara telah memberikan suatu konsep yang terpadu. Studi ini memperkenalkan konsep analisis total biaya yang merupakan usaha untuk menjelaskan alasan yang ekonomis bagi tingginya biaya transport udara. Total biaya dikemukakan sebagai suatu ukuran dari seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu misi logistik. Pengarang melukiskan bahwa tingginya tarif angkutan yang merupakan ciri-ciri transport udara, dalam keadaantertentu dapat lebih besar dari penurunan biaya operasi penyimpanan barang.
2.      Perkembangan pendekatan sistem  sulit untuk menelusuri asal usul yang sebenarnya dari pendekatan sistem ini. Akan tetapi, konsep totalusaha terpadu terhadap pencapaian sasaran yang ditentukan sebelumnya sudah ada ( readymate ) untuk analisa logistik. Sementara analisa total biaya memberikan metode untuk menilai kombinasi alternatif dan aktifitas logistik, maka konsep sistem memberikan suatu kerangka analisa. Artikel umum pertama mengenai logistik sangat bergantung pada pendektan logistik. Pendektatan pada sisitem ini khususnya menyoroti kelemahan penanganan terhadap pusat kegiatan logistik sebagai daerah usaha yang terpisah.
Periode 1965 – 1970 periode pengujian terhadap relevansi.
Pada pertengahan tahun 1960an, para manajer logistik telah mendapatkan suatu pendekatan yang walaupun agak terpisah-pisah, namun secara teoritis adalah sehat yang dapat menuntunnya dalam perencanan. Periode 1965 – 1970 adalajh periode dimana konsep dasar dari logistik sedang diuji. Hasilnya adalah manfaat yang diramalkan itu telah menjadi kenyataan dan konsep logistik telah lulus dalam ujian waktu. Periode 1970 – 1978 periode perubahan prioritas.
Tahun dari 1970 – 1978 merupakan dari periode ketidaktentuan yang berkepanjangan dalam hampir setiap aktivitas perusahaan. Untuk pertama kali sejak perang dunia ke II,persediaan energy menjadi masalah yang kritis . Kekurangan energy ditambah dengan meningkatnya harga minyak bumi  ,mencapai puncaknya dengan terjadinya kekurangan yang meluas berbagai bahan dasar dan bahan jadi. Logistik menghadapi kebutuhan yang mendesak untuk memperbaiki produktivitas energy,sebab aktivitas transportasi dan penyimpanan adalah konsumen yang paling banyak dan paling nyata memerlukan energy.
Krisis energy dalam dasawarsaini jauh melampaui krisis energy saja,tetapi juga sangat memprihatinkan ecology (lingkungan) . Sekali lagi, aktivitas logistic berada pada barisan atas dalam sumber potensi yang menimbulkan pencemaran lingkungan (environmental pollution).
Periode sesudah 1978 : Ke arah Logistik  Terpadu
Dasawarsa mendatang memberikan prospek hasil yang bahkan lebih besar lagi dari pelaksanaan penuh manajemen logistki.Jika kita tinjau kembali,beberapa dari kebutuhan yang kritis yang merangsang keprihatinan material tersebut memang dilebih-lebihkan,tetapi banyak yang tidak.Tantangan bagi masa depan adalah untuk mengintegrasikan kerumitan distribusi fisik itu dengan operasi manajemen material.
Manajemen logistic terpadu memberikan logika yang demikian dan makin lama makin menjadi lebih lazim ,sekurang-kurangnya karena 5 alasan.
1.      Alasan yang pertama adalah besarnya saling ketergantungan antara kedua bidang operasional itu yang dapat diusahakan untuk kemanfaatan perusahaan.Perspektif system total pergerakan/penyimpanan memberikan imbalan dan potensi sinergistik yang lebih besar .Potensi untuk pengintegrasian ini meliputi aktivitas yang jauh lebih besar daripada jika distribusi fisik atau manajemen material itu kita tinjau sendirian.
2.      Alasan kedua adalah untuk menyokong logistic terpadu adalah bahwa konsep distribusi fisik dan manajemen material yang sempit itu besar kemungkinan menimbulkan kedaan yang negative atau gangguan-gangguan .Kedua konsep ini sangat memberikan prioritas operasional pada sebagai suatu filsafat yang dominan dari manajemen logistik akan menimbulkan potensi bagi suboptimisasi yang klasik.
3.      Alasan ketiga adalah untuk mengintegrasikan aktivitas distribusi fisik dengan manajemen material adalah bhwa kebutuhan pengawasan untuk masing-masing jenis operasi ini adalah sama .Pengawasan yang demikian dalam buku ini disebut sebagai koordinasi logistik (logistical coordination). Tujuan dari koordinasi logistic adalah untuk merujukkan (reconcile) permintaan-permintaan operasional yang berbeda-beda itu pada distribusi dan manajemen material.
4.      Alasan ke empat adalah bagi integrasi operasi-operasi logistik adalah meningkatnya kesadaran bahwa banyak saling imbal (trade offs) terdapat di antara ekonomi manufacturing dengan kebutuhan pemasaran yang dapat dirujukkan oleh suatu system logistik yang dirancang dengan baik. Pola yang dominan dari manufacturing adalah untuk menghasilkan produk dalam berbagai ukuran ,warna,dan kwantitas untuk menghadapi penjualan yang akan datang.Penundaan perakitan (assembling) .
5.      Alasan yang kelima dan barangkali yang terpenting bagi logistik terpadu adalah bahwa kebutuhan akan misi logistik sekarang dan di masa databg tidak lagi dapat dipenuhi oleh penyebaran tekhnologi perangkat keras saja ( pure hardware technology ). Tantangan dasawarsa mendatang adalah mengembangkan cara-cara baru untuk memenuhi kebutuhan logistic ,bukan hanya melaksanakan cara0cara lama secara lebih efisien .
Operasi Logistik
Aspek operasional logistic adalah mengenai manajemen-manajemen pemindahan (movement) dan penyimpanan material dan produk jadi perusahaan .Jadi,operasi logistic itu dapat dipandang sebagai berawal dari penganguktan pertama material atau komponen-komponen dari sumber perolehannya dan berakhir pada penyerahan produk yang dibuat atau diolah itu kepada langganan atau konsumen. Proses manajemen distribusi fisik adalah menyangkut pengangkutan produk kepada langganan. Dalam distribusi fisik,langganan dipandang sebagai pemberhentian terakhir dalam saluran pemasaran .
Koordinasi Logistik
Koordinasi logistik adalah mengenai identifikasi kebutuhan pergerakan dan penetapan rebcana untuk memadukan seluruh operasi logistic. Koordinasi dibutuhkan untuk menetapkan dalam mempertahankan kontinuitas operasi. Didalam ketiga bidang operasi logistic ini,terdapat banyak pergerakan yang berbeda-beda ,dilihat dari besarnya  pesanan, tersedianya inventaris,dan urgensi pergerakan tersebut .Fungsi utama dari koordinasi logistic adalah untuk merujukkan(reconcile) perbedaan-perbedaan ini.
Koordinasi Logistik adalah menyangkut perencanaan dan pengawasan terhadap masalah-masalah operasional.Koordinasi dibagi kedalam 4 bagian bidang manajerial yaitu :
1.      Peramalan(forecasting) pasar produk.
2.      Pengolahan pesanan.
3.      Perencanaan operasi
4.      Procurement atau perencanaan kebutuhan material.
Penetapan tujuan untuk operasi logistik memerlukan taksiran-taksiran (estimates) mengenai perkiraan penjualan dan kebutuhan inventaris di masa depan .

MANAJEMEN LOGISTIK RUMAH SAKIT
DRS. MOCH. IMRON T.A.,MM.,MBA
            Manajemen Rumah Sakit bukan saja merupakan suatu kegiatan pengelolaan dari pelayanan kesehatan semata. Penyediaan suatu daya dukung yang memadai dalam rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan, sehingga akan dapat diperoleh suatu hasil pelayanan kesehatan yang baik pula. Daya dukng tersebut merupakan suatu asupan (input), yang kemudian diolah dan diproses dengan melaksanakan dan menggerakan seluruh fungsi manajemen, maka akan menghasilkan suatu luaran (output) dalam bentuk jasa pelayanan yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan.
Rumah sakit merupakan sebuah industry jasa yang berfungsi untuk memenuhi salah satu kebutuhan primer manusia, baik secara individu, masyarakat atau bangsa secara keseluruhan guna meningkatkan hajat hidup yang utama, yaitu kesehatan. Rumah Sakit merupakan sebuah organisasi jasa yang sangat kompleks, yaitu padat karya, padat modal dan padat teknologi. Dengan manajemen inilah yang akan menentukan suatu kualitas dan nilai guna dari sebuah pelayanan kesehatan.
Yang dimaksud dengan logistic berdasarkan kamus umum bahasa Indonesia (WJS Poerwaodarminto, Balai Pustaka, 1976), adalah pengadaan, distribusi, pemeliharaan dan penggantian (penyediaan untuk mengganti) materiil dan personil. Jadi yang dimaksud logistic tidak hanya mempunyai pengertian sekedar perlengkapan semata dn yang bersifat benda padat, atau barang-barang yang inventaris kantor seperti mmeja, kursi dan lain sejenisnya. Kalau disimak pada definisi logistic diatas, maka pengertiannya adalah secara umum perbealan, yakni dari mulai mengadaakan, mendistribusikan, memelihara dan mengganti jika ada yang rusak. Dalam konteks logistic Rumah Sakit, tidak hanya barang inventaris saja, tetapi lebih kepada seluruh sumber daya yang digunakan guna kepentingan beroperasinya sebuah Rumah Sakit.
Jika dilihat dari unsur-unsur manajemen yang termasuk dalam Input, maka posisi logistic adalah termasuk dalam kategoti material dan machines. Logistic Rumah Sakit bukan hanya berupa peralatan sarana dan prasarana yang harus disediakan, yakni gedung kantor, gedung perawatan, kamar operasi, kamar jenazah dan lainnya tentunya dengan segala perlengkapan penunjang lainnya. Namun ternyata logistic Rumah Sakit juga mencakup peralatan medic lainnya yang jumlah dan jenisnya sangat banyak sekali.
Kebutuhan akan logistic Rumah Sakit ternyata sangatlah rumit untuk menghitung baik jenis maupun jumlahnya. Menghitung akan kebuthan logistic ini adalah berdasarkan dari suatu analisa tentang persediaan logistic yang ada, yang masih dapat digunakan, yang memerlukan perbaikan atau memang harus diganti dengan yang baru. Kebutuhan logistic rumah sakit bersifat rutin, mendesak dan periodic. Kebutuhan rumah sakir yang bersifat rutin atau mau tidak mau harus dibeli, dan jika tidak dibeli maka opersionalisasi rumah sakit akan terganggu. Istilah mendesak ini akan sangat beragam orang untuk mendefinisikannya. Untuk menentukan sesuatu kebutuhan logistic rumah sakit mask dalam kategori “mendesak”, maka harus ada ukuran atau criteria yang jelas.  Pengadaan barang ata jasa pemerintahadalah suatu kegiatan pengadaan barang atau jasa yang dibiayai oleh dana yang bersumber dari APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang/jasa. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus menerapkan beberapa prinsip, yaitu efisien, efektif, terbuka, transparan, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel. Pelaksanaan pengadaan logistic dapat dilakukan melalui beberapa metode pengadaan, diantaranya pelelangan umum, pelelangan terbatas, pemilihan langsung dan penunjukkan langsung. Disamping metode pengadaan tersebut, masih ada lagi metode pengadaan, yakni pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara swakelola. Swakelola adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri. Swakelola dapat dilaksanakan oleh pengguna barang/jasa, instansi pemerintah lain, dan kelompok masyarakat/LSM penerima hibah. Untuk menerapkan pelaksanaan pengadaan logistic bagi rumah sakit, maka harus dilihat tentang kebutuhan logistic yang akan diadakan.
Pencatatan adalah salah sat dari upaya pengendalian terhadap suatu kegiatan. Fungsi dari pencatatan ini adalah untuk pengendalian terhadap berjalannya siklus logistic di rumah sakit. Pencatatan ini dilakukan secara berjenjang, yang dimulai dari bendahara logistic yang mencatata seluruh asset rumah sakit yang diuasai. Kemudian pencatatan dilakukan oleh para penanggung jawab logistic selaku pemakai atau pengguna.
Pada kegiatan selanjutnya, maka logistic yang telah diterima hasil dari proses pengadaan dan telah dilakukan pembayaran, maka tentu logistic yang bersangkutan harus dilakukan distribusi. Tahapan distribusi di lingkungan rumah sakit adalah sebagai berikut:
1.      Semua jenis logistic yang dibeli atau diadakan oleh rumah sakit baik melalui pihak ketiga (rekanan) maupun pembelian sendiri hars dan diterima oleh panitia penerima barang.
2.      Sebelum panitia penerima barang menerima logistic yang diserahkan, terlebih dahulu diwajibkan kepada Timnya untuk melakuan pemeriksaan atas logistic yang diserahkan tersebut dengan melakukan pengecekan secara cermat.
3.      Ntuk jenis logistic yang memerlukan kalibrasi maka panitia penerima, meminta pihak ketigaa untuk melakukan kalibrasi.
4.      Apabila semua hal yang dipersyaratkan seperti tersebut diatas telah dilalui dan dipenuhi, maka panitia membuat berita acara penerimaan barang.
5.      Panitia menyerahkan seluruh logistic yang telah diterimanya dari pihak ketiga dengan seluruh dokumen pendukungnya kepada bendahara logistic untuk dilakukan pencatatan.
6.      Bendahara logistic setelah dilakukan pencatatan dengan mengacu pada dokumen sumber (jenis barang, jumlah, tahun pengadaan, sumber biaya, dsb), maka logistic tersebut dilakukan distribusi kepada masing-masing instalasi sesuai dengan usulannya.
7.      Logistic yang diterima oleh pengguna yang berada dibagian atau instalasi harus dilakukan penanggung jawab yang telah ditunjuk oleh kepala instalasi.
Yang dimaksud barang habis pakai adalah jenis logistic rumah sakit yang digunakan dalam rangka operasional pelaayanan kesehatan secara rutin, dan merupakan barang yang kalau digunakan akan berkurang bahkan bisa habis. Bahan-bahan logistic seperti ini memang sangat urgen diperlukan dan jumlahnya selalu saja bertambah dari waktu kewaktu. Hal tersebut tergantung dari aktivitas pelayanan.penggunaan dan penmanfaatan bahan logistic habis pakai ini tetap harus dilakukan pengendalian. Selain bahan habis pakai, terdapat bahan logistic yang menjadi barang inventaris kantor. Barang inventaris kantor adalah barang-barang yang diadakan oleh pihak rumah sakit yang digunakan dan dimanfaatkan dalam rangka pelayanan kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sifat barang ini tidk akan habis pakai namun perlu pemeliharaan.
Bagi setiap peralatan apapun bentuk dan jenisnya, ketika diharapkan mempunyai umur pemakaian atau penggunaan yang efektif dan panjang, maka upaya pemeliharaan menjadi satu-satunya alternative yang harus dilakukan.untuk logistic yang tidak bermasalah, maka pengecekan dan pemeliharaan secara rutin pada setiap saat. Akan tetapi untuk peralatan logistic yang ketika dilakukan inventarisasi terhadap kondisi alat, diperlukan adanta perbaikan ringan maupun perbaikan yang siftnya berat, maka akan dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada.
Logistik rumah sakit dapat dilakukan penghapusan manakala telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pengertian penghapusan sendiri adalah menghapus catatan jenis logistic yang bersangkutan dari daftar inventaris kantor. Dan ketika penghapusan dilakukan, maka jenis logistic tersebut tidak lagi dilaporkan sebagai bagian dari kekayaan rumah sakit.

2 komentar:

  1. What is a Make Money? - Work-to-Earn Income
    When you get rich in gambling and gambling, you can earn a งานออนไลน์ you have to start from scratch and then earn your own money.

    BalasHapus
  2. The Grand Victoria Casino & Resort - JTM Hub
    The Grand Victoria Casino & 성남 출장안마 Resort. 토토 사이트 모음 JTMH offers one 울산광역 출장안마 of the most dynamic, fun, and immersive entertainment experiences on the 구미 출장마사지 market. The resort features 경상남도 출장마사지 more than

    BalasHapus