MANAJEMEN LOGISTIK
OLEH
AMURAJI
F1D211057
ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2014
“RESUME MANAJEMEN LOGISTIK”
·
Pengertian Manajemen Logistik
Manajemen logistik
adalah unik karena ia merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang terua tetapi juga termuda .Aktivitas logistik(lokasi fasilitas,transportasi,inventarisasi,informasi
dan pengurusan dan penyimpanan) telah dilaksanakan orang semenjak awal spesialisasi komersil
.Sulit untuk dapat membayangkan sesuatu pemasaran atau manufakturing yang tidak
membutuhkan sokongan logistik Baharunya logistik
adalah berasal dari pendekatan yang sama sekali berbeda dan terpadu terhadap
manajemen yang mulai munculselama tahun-tahun 1950-an . Tanggung jawab utama menejer logisttik adalah merencanakan
dan mengelola suatu sistem operasi yang mampu mencapai sasaran. Dalam tanggung
jawab perencanaan dan pengelolaan yang luas ini, terdapat banyak sekaligus yang
komplek dan mendetail. Ciri-ciri utama logistik adalah integrasi berbagai
dimensi dan tutntutan terhadap pemindahan (movement) dan penyimpanan (storage)
yang strategis.
·
Kearah Logistik Terpadu
Sebelum tahun 1950,
perusahaan2 biasanya menangani proses manajemen logistik secara terpisah2.
Walaupun banyak pengarang mengakui yang mendasar dari logistik terhadap
pemasaran dan manufacturing, namun belum
ada konsep manajerial yang dformal dan terpadu. Sejak awal revolusi industri, kemampuan bangsa kita untuk
membuat ( product) dan memasarkan barang secara masal, jauh melampaui kemampuan
kita untuk mendistribusikannya secara masal. Kemajuan konsep pemasaran
memperburuk kekacauan operasi logistik.
Prioritas masalah
modern adalah :
1.
Pengembangan barang merek yang
luas,
2.
Menjual prodak yang identik
melalui berbagai saluran pemasaran dan jenis pengecer yang berbeda.
3.
Penawaran yang luas untuk prodak
berikut jasa-jasa yang digabungkan untuk menciptakan kebutuhan bagi pendekatan
yang baru dan murah untuk memberikan sekongan fisik bagi pemasaran
Pada tahun 1956 dan 1965 dasa
warsa kristalisasi.
Periode diatas
adalah konsep logistik terpadu setelah bertahun-tahun lamanya relatif kabur
dengan adanya 4 perkembangan besar menunjang kristalisasi :
1.
Perkembangan analisis total biaya
2.
Perkembangan pendekatan sistem
3.
Meningkatnya perhatian terhadap
pelayanan bagi nasabah
4.
Perbaikan perhatian terhadap
saluran distribusi
1.
Pekembangan analisis total biaya
pada tahun 1956, suatu studi khusus mengenai ekonomi – angkutan – udara telah
memberikan suatu konsep yang terpadu. Studi ini memperkenalkan konsep analisis
total biaya yang merupakan usaha untuk menjelaskan alasan yang ekonomis bagi
tingginya biaya transport udara. Total biaya dikemukakan sebagai suatu ukuran
dari seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu misi
logistik. Pengarang melukiskan bahwa tingginya tarif angkutan yang merupakan
ciri-ciri transport udara, dalam keadaantertentu dapat lebih besar dari
penurunan biaya operasi penyimpanan barang.
2.
Perkembangan pendekatan
sistem sulit untuk menelusuri asal usul
yang sebenarnya dari pendekatan sistem ini. Akan tetapi, konsep totalusaha
terpadu terhadap pencapaian sasaran yang ditentukan sebelumnya sudah ada (
readymate ) untuk analisa logistik. Sementara analisa total biaya memberikan
metode untuk menilai kombinasi alternatif dan aktifitas logistik, maka konsep
sistem memberikan suatu kerangka analisa. Artikel umum
pertama mengenai logistik sangat bergantung pada pendektan logistik.
Pendektatan pada sisitem ini khususnya menyoroti kelemahan penanganan terhadap
pusat kegiatan logistik sebagai daerah usaha yang terpisah.
Periode 1965 – 1970 periode
pengujian terhadap relevansi.
Pada pertengahan
tahun 1960an, para manajer logistik telah mendapatkan suatu pendekatan yang
walaupun agak terpisah-pisah, namun secara teoritis adalah sehat yang dapat
menuntunnya dalam perencanan. Periode 1965 – 1970 adalajh periode dimana konsep
dasar dari logistik sedang diuji. Hasilnya adalah manfaat yang diramalkan itu
telah menjadi kenyataan dan konsep logistik telah lulus dalam ujian waktu. Periode 1970 – 1978
periode perubahan prioritas.
Tahun dari 1970 –
1978 merupakan dari periode ketidaktentuan yang berkepanjangan dalam hampir setiap aktivitas perusahaan. Untuk pertama kali sejak
perang dunia ke II,persediaan energy menjadi masalah yang kritis . Kekurangan
energy ditambah dengan meningkatnya harga minyak bumi ,mencapai puncaknya dengan terjadinya
kekurangan yang meluas berbagai bahan dasar dan bahan jadi. Logistik menghadapi
kebutuhan yang mendesak untuk memperbaiki produktivitas energy,sebab aktivitas
transportasi dan penyimpanan adalah konsumen yang paling banyak dan paling
nyata memerlukan energy.
Krisis energy dalam dasawarsaini jauh melampaui krisis energy
saja,tetapi juga sangat memprihatinkan ecology (lingkungan) . Sekali lagi,
aktivitas logistic berada pada barisan atas dalam sumber potensi yang
menimbulkan pencemaran lingkungan (environmental pollution).
Periode sesudah 1978 : Ke arah
Logistik Terpadu
Dasawarsa mendatang memberikan prospek hasil yang bahkan lebih besar
lagi dari pelaksanaan penuh manajemen logistki.Jika kita tinjau
kembali,beberapa dari kebutuhan yang kritis yang merangsang keprihatinan
material tersebut memang dilebih-lebihkan,tetapi banyak yang tidak.Tantangan
bagi masa depan adalah untuk mengintegrasikan kerumitan distribusi fisik itu
dengan operasi manajemen material.
Manajemen logistic terpadu memberikan logika yang demikian dan makin
lama makin menjadi lebih lazim ,sekurang-kurangnya karena 5 alasan.
1. Alasan yang pertama adalah besarnya saling ketergantungan antara kedua
bidang operasional itu yang dapat diusahakan untuk kemanfaatan
perusahaan.Perspektif system total pergerakan/penyimpanan memberikan imbalan
dan potensi sinergistik yang lebih besar .Potensi untuk pengintegrasian ini
meliputi aktivitas yang jauh lebih besar daripada jika distribusi fisik atau
manajemen material itu kita tinjau sendirian.
2. Alasan kedua adalah untuk menyokong logistic terpadu adalah bahwa konsep
distribusi fisik dan manajemen material yang sempit itu besar kemungkinan
menimbulkan kedaan yang negative atau gangguan-gangguan .Kedua konsep ini
sangat memberikan prioritas operasional pada sebagai suatu filsafat yang
dominan dari manajemen logistik akan menimbulkan potensi bagi suboptimisasi
yang klasik.
3. Alasan ketiga adalah untuk mengintegrasikan aktivitas distribusi fisik
dengan manajemen material adalah bhwa kebutuhan pengawasan untuk masing-masing
jenis operasi ini adalah sama .Pengawasan yang demikian dalam buku ini disebut
sebagai koordinasi logistik (logistical coordination). Tujuan dari koordinasi
logistic adalah untuk merujukkan (reconcile) permintaan-permintaan operasional
yang berbeda-beda itu pada distribusi dan manajemen material.
4. Alasan ke empat adalah bagi integrasi operasi-operasi logistik adalah
meningkatnya kesadaran bahwa banyak saling imbal (trade offs) terdapat di antara
ekonomi manufacturing dengan kebutuhan pemasaran yang dapat dirujukkan oleh
suatu system logistik yang dirancang dengan baik. Pola yang dominan dari
manufacturing adalah untuk menghasilkan produk dalam berbagai ukuran ,warna,dan
kwantitas untuk menghadapi penjualan yang akan datang.Penundaan perakitan
(assembling) .
5. Alasan yang kelima dan barangkali yang terpenting bagi logistik terpadu
adalah bahwa kebutuhan akan misi logistik sekarang dan di masa databg tidak
lagi dapat dipenuhi oleh penyebaran tekhnologi perangkat keras saja ( pure
hardware technology ). Tantangan dasawarsa mendatang adalah mengembangkan
cara-cara baru untuk memenuhi kebutuhan logistic ,bukan hanya melaksanakan
cara0cara lama secara lebih efisien .
Operasi Logistik
Aspek operasional logistic adalah mengenai manajemen-manajemen
pemindahan (movement) dan penyimpanan material dan produk jadi perusahaan
.Jadi,operasi logistic itu dapat dipandang sebagai berawal dari penganguktan
pertama material atau komponen-komponen dari sumber perolehannya dan berakhir
pada penyerahan produk yang dibuat atau diolah itu kepada langganan atau
konsumen. Proses manajemen distribusi fisik adalah menyangkut pengangkutan
produk kepada langganan. Dalam distribusi fisik,langganan dipandang sebagai
pemberhentian terakhir dalam saluran pemasaran .
Koordinasi Logistik
Koordinasi logistik adalah mengenai identifikasi kebutuhan pergerakan
dan penetapan rebcana untuk memadukan seluruh operasi logistic. Koordinasi
dibutuhkan untuk menetapkan dalam mempertahankan kontinuitas operasi. Didalam
ketiga bidang operasi logistic ini,terdapat banyak pergerakan yang berbeda-beda
,dilihat dari besarnya pesanan,
tersedianya inventaris,dan urgensi pergerakan tersebut .Fungsi utama dari koordinasi
logistic adalah untuk merujukkan(reconcile) perbedaan-perbedaan ini.
Koordinasi Logistik adalah menyangkut perencanaan dan pengawasan
terhadap masalah-masalah operasional.Koordinasi dibagi kedalam 4 bagian bidang
manajerial yaitu :
1. Peramalan(forecasting) pasar produk.
2. Pengolahan pesanan.
3. Perencanaan operasi
4. Procurement atau perencanaan kebutuhan material.
Penetapan tujuan untuk operasi logistik memerlukan taksiran-taksiran
(estimates) mengenai perkiraan penjualan dan kebutuhan inventaris di masa depan
.
MANAJEMEN LOGISTIK RUMAH SAKIT
DRS. MOCH. IMRON T.A.,MM.,MBA
Manajemen Rumah Sakit
bukan saja merupakan suatu kegiatan pengelolaan dari pelayanan kesehatan
semata. Penyediaan suatu daya dukung yang memadai dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan, sehingga akan dapat diperoleh suatu hasil
pelayanan kesehatan yang baik pula. Daya dukng tersebut merupakan suatu asupan
(input), yang kemudian diolah dan diproses dengan melaksanakan dan menggerakan
seluruh fungsi manajemen, maka akan menghasilkan suatu luaran (output) dalam
bentuk jasa pelayanan yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan.
Rumah sakit merupakan sebuah industry jasa yang berfungsi untuk memenuhi
salah satu kebutuhan primer manusia, baik secara individu, masyarakat atau
bangsa secara keseluruhan guna meningkatkan hajat hidup yang utama, yaitu
kesehatan. Rumah Sakit merupakan sebuah organisasi jasa yang sangat kompleks,
yaitu padat karya, padat modal dan padat teknologi. Dengan manajemen inilah
yang akan menentukan suatu kualitas dan nilai guna dari sebuah pelayanan
kesehatan.
Yang dimaksud dengan logistic berdasarkan kamus umum bahasa Indonesia
(WJS Poerwaodarminto, Balai Pustaka, 1976), adalah pengadaan, distribusi,
pemeliharaan dan penggantian (penyediaan untuk mengganti) materiil dan
personil. Jadi yang dimaksud logistic tidak hanya mempunyai pengertian sekedar
perlengkapan semata dn yang bersifat benda padat, atau barang-barang yang
inventaris kantor seperti mmeja, kursi dan lain sejenisnya. Kalau disimak pada
definisi logistic diatas, maka pengertiannya adalah secara umum perbealan,
yakni dari mulai mengadaakan, mendistribusikan, memelihara dan mengganti jika
ada yang rusak. Dalam konteks logistic Rumah Sakit, tidak hanya barang
inventaris saja, tetapi lebih kepada seluruh sumber daya yang digunakan guna
kepentingan beroperasinya sebuah Rumah Sakit.
Jika dilihat dari unsur-unsur manajemen yang termasuk dalam Input, maka
posisi logistic adalah termasuk dalam kategoti material dan machines. Logistic
Rumah Sakit bukan hanya berupa peralatan sarana dan prasarana yang harus
disediakan, yakni gedung kantor, gedung perawatan, kamar operasi, kamar jenazah
dan lainnya tentunya dengan segala perlengkapan penunjang lainnya. Namun
ternyata logistic Rumah Sakit juga mencakup peralatan medic lainnya yang jumlah
dan jenisnya sangat banyak sekali.
Kebutuhan akan logistic Rumah Sakit ternyata sangatlah rumit untuk
menghitung baik jenis maupun jumlahnya. Menghitung akan kebuthan logistic ini
adalah berdasarkan dari suatu analisa tentang persediaan logistic yang ada,
yang masih dapat digunakan, yang memerlukan perbaikan atau memang harus diganti
dengan yang baru. Kebutuhan logistic rumah sakit bersifat rutin, mendesak dan
periodic. Kebutuhan rumah sakir yang bersifat rutin atau mau tidak mau harus
dibeli, dan jika tidak dibeli maka opersionalisasi rumah sakit akan terganggu.
Istilah mendesak ini akan sangat beragam orang untuk mendefinisikannya. Untuk
menentukan sesuatu kebutuhan logistic rumah sakit mask dalam kategori
“mendesak”, maka harus ada ukuran atau criteria yang jelas. Pengadaan barang ata jasa pemerintahadalah
suatu kegiatan pengadaan barang atau jasa yang dibiayai oleh dana yang
bersumber dari APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh
penyedia barang/jasa. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus menerapkan
beberapa prinsip, yaitu efisien, efektif, terbuka, transparan, adil/tidak
diskriminatif dan akuntabel. Pelaksanaan pengadaan logistic dapat dilakukan
melalui beberapa metode pengadaan, diantaranya pelelangan umum, pelelangan
terbatas, pemilihan langsung dan penunjukkan langsung. Disamping metode
pengadaan tersebut, masih ada lagi metode pengadaan, yakni pengadaan
barang/jasa yang dilakukan secara swakelola. Swakelola adalah pelaksanaan
pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri. Swakelola dapat
dilaksanakan oleh pengguna barang/jasa, instansi pemerintah lain, dan kelompok
masyarakat/LSM penerima hibah. Untuk menerapkan pelaksanaan pengadaan logistic
bagi rumah sakit, maka harus dilihat tentang kebutuhan logistic yang akan
diadakan.
Pencatatan adalah salah sat dari upaya pengendalian terhadap suatu kegiatan.
Fungsi dari pencatatan ini adalah untuk pengendalian terhadap berjalannya
siklus logistic di rumah sakit. Pencatatan ini dilakukan secara berjenjang,
yang dimulai dari bendahara logistic yang mencatata seluruh asset rumah sakit
yang diuasai. Kemudian pencatatan dilakukan oleh para penanggung jawab logistic
selaku pemakai atau pengguna.
Pada kegiatan selanjutnya, maka logistic yang telah diterima hasil dari
proses pengadaan dan telah dilakukan pembayaran, maka tentu logistic yang
bersangkutan harus dilakukan distribusi. Tahapan distribusi di lingkungan rumah
sakit adalah sebagai berikut:
1. Semua jenis logistic yang dibeli atau diadakan oleh rumah sakit baik
melalui pihak ketiga (rekanan) maupun pembelian sendiri hars dan diterima oleh
panitia penerima barang.
2. Sebelum panitia penerima barang menerima logistic yang diserahkan,
terlebih dahulu diwajibkan kepada Timnya untuk melakuan pemeriksaan atas
logistic yang diserahkan tersebut dengan melakukan pengecekan secara cermat.
3. Ntuk jenis logistic yang memerlukan kalibrasi maka panitia penerima,
meminta pihak ketigaa untuk melakukan kalibrasi.
4. Apabila semua hal yang dipersyaratkan seperti tersebut diatas telah
dilalui dan dipenuhi, maka panitia membuat berita acara penerimaan barang.
5. Panitia menyerahkan seluruh logistic yang telah diterimanya dari pihak
ketiga dengan seluruh dokumen pendukungnya kepada bendahara logistic untuk
dilakukan pencatatan.
6. Bendahara logistic setelah dilakukan pencatatan dengan mengacu pada
dokumen sumber (jenis barang, jumlah, tahun pengadaan, sumber biaya, dsb), maka
logistic tersebut dilakukan distribusi kepada masing-masing instalasi sesuai
dengan usulannya.
7. Logistic yang diterima oleh pengguna yang berada dibagian atau instalasi
harus dilakukan penanggung jawab yang telah ditunjuk oleh kepala instalasi.
Yang dimaksud barang habis pakai adalah jenis logistic rumah sakit yang
digunakan dalam rangka operasional pelaayanan kesehatan secara rutin, dan
merupakan barang yang kalau digunakan akan berkurang bahkan bisa habis.
Bahan-bahan logistic seperti ini memang sangat urgen diperlukan dan jumlahnya
selalu saja bertambah dari waktu kewaktu. Hal tersebut tergantung dari
aktivitas pelayanan.penggunaan dan penmanfaatan bahan logistic habis pakai ini
tetap harus dilakukan pengendalian. Selain bahan habis pakai, terdapat bahan
logistic yang menjadi barang inventaris kantor. Barang inventaris kantor adalah
barang-barang yang diadakan oleh pihak rumah sakit yang digunakan dan
dimanfaatkan dalam rangka pelayanan kesehatan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Sifat barang ini tidk akan habis pakai namun perlu pemeliharaan.
Bagi setiap peralatan apapun bentuk dan jenisnya, ketika diharapkan
mempunyai umur pemakaian atau penggunaan yang efektif dan panjang, maka upaya
pemeliharaan menjadi satu-satunya alternative yang harus dilakukan.untuk
logistic yang tidak bermasalah, maka pengecekan dan pemeliharaan secara rutin
pada setiap saat. Akan tetapi untuk peralatan logistic yang ketika dilakukan
inventarisasi terhadap kondisi alat, diperlukan adanta perbaikan ringan maupun
perbaikan yang siftnya berat, maka akan dilakukan sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang ada.
Logistik rumah sakit dapat dilakukan penghapusan manakala telah memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pengertian penghapusan sendiri adalah menghapus catatan jenis logistic yang
bersangkutan dari daftar inventaris kantor. Dan ketika penghapusan dilakukan,
maka jenis logistic tersebut tidak lagi dilaporkan sebagai bagian dari kekayaan
rumah sakit.
What is a Make Money? - Work-to-Earn Income
BalasHapusWhen you get rich in gambling and gambling, you can earn a งานออนไลน์ you have to start from scratch and then earn your own money.
The Grand Victoria Casino & Resort - JTM Hub
BalasHapusThe Grand Victoria Casino & 성남 출장안마 Resort. 토토 사이트 모음 JTMH offers one 울산광역 출장안마 of the most dynamic, fun, and immersive entertainment experiences on the 구미 출장마사지 market. The resort features 경상남도 출장마사지 more than